Anak Nagari Merawat Warisan Budaya

0

Tanah Datar Sumbartodaynews-Pelaksanaan Galanggang Arang #6 Tahun 2024 yang dilaksanakan di Kabupaten Tanah Datar bertempat di dua Nagari, Nagari Sumpur dan Nagari Tanjung Barulak, Selasa malam (30/07).

Bupati Tanah Datar yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra Elizar, mendukung terselenggaranya Gelanggang Arang yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tersebut.

Turut hadir pada kesempatan tersebut Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah III Sumatera Barat Undri, Perwakilan 8 kabupaten kota perlintasan Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS), Kepala Dinas Kominfo Tanah Datar Yusrizal, Kasat Pol-PP dan Damkar Mukhlis, Kepala Dinas Perhubungan Yusnen, Camat Batipuh dan Batipuh Selatan, dan lainnya.

Dalam kesempatan tersebut dalam sambutannya mewakili bupati Tanah Datar, Elizar menyampaikan perhelatan Gelanggang Arang di Tanah Datar sejalan dengan misi daerah yaitunya pembangunan pariwisata berkelanjutan yang berbasis adat, budaya, dan sumber daya alam.

“Kami pemerintah daerah mengapresiasi dan mendukung adanya kegiatan Gelanggang Arang di Tanah Datar, karena sejalan dengan fokus pemerintah daerah yang memiliki komitmen yang tinggi dalam hal memajukan dunia pariwisata, dan pelestarian adat istiadat dan budaya,” katanya.

Lebih lanjut Elizar menyampaikan pergelaran Gelanggang Arang juga merupakan suatu kebanggan bagi masyarakat Tanah Datar.

Karena secara historis, Kabupaten Tanah Datar tepatnya di Nagari Pitalah Bungo Tanjung, Tanjung Barulak, Batu Taba, dan Nagari Simawang masuk kedalam jalur kereta api tambang batu bara Ombilin Sawahlunto yang telah ditetapkan menjadi warisan dunia oleh UNESCO.Untuk itu dengan adanya kegiatan Gelanggang Arang, menjadi wadah bagi nagari untuk mengeksplor dan mengembangkan budaya yang ada serta pewarisan budaya ke generasi muda.

“Bagian sejarah dan warisan dunia ini tertompang tanggung jawab yang besar bagi kita dalam melindungi agar sisa peninggalan sarana dan prasarananya tidak hilang dan juga mewariskannya ke generasi muda yang akan datang,” kata dia.

Lebih lanjut, pewarisan budaya juga salah satu langkah strategis yang telah dilakukan pemerintah daerah, yaitunya melalui program satu nagari satu event.

“Program ini diusung karena melihat fenomena banyaknya kebudayaan asli di nagari yang sudah hilang dan tidak lagi diketahui oleh generasi muda,” kata.

Sementara itu, Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Dirjen Kebudayaan Kemendikbudris­tek Yayuk Sri Budi Rahayu, mengatakan Galanggang Arang 2024 di Tanah Datar merupakan kegiatan keenamsetelah dibuka di Kota Padang pada 4 Mei lalu.

Yayuk Sri Budi Rahayu juga mengatakan, Kegiatan ini melibatkan semua komponen pada level nagari dan melibatkan masyarakat langsung dan Gelanggang arang ini sifatnya kolaboratif selain kegiatan pertunjukan dan festival, juga ada kegiatan yang lain.

“Kemarin juga ada prosesi makan bajamba oleh direktorat kepercayaan masyarakat adat, seminar tentang budaya, kegiatan diskusi yang membahas bagaimana upaya pelestarian budaya oleh daya desa dan daya warga, dan pertunjukan lainnya,” tukas Yayuk Sri Budi Rahayu. (El)

Tinggalkan Balasan