Cerita Dibalik Kesuksesan Lofarsa

0
penulis Lofarsa
Rofenaa

Sumbartodaynews – Sukses dengan novel Thantotesias, Rofenaa kembali meluncurkan karya terbarunya yang berjudul Lofarsa. Jika Thantotesias sukses dengan cerita tentang kepalsuan dan rasa takut kehilangan, maka Lofarsa berhasil merebut hati pembaca dengan kisah peraduan antara Najmi dan Adibya.

Di sini, tokoh Najmi menceritakan seorang gadis yang tidak pernah berpacaran tiba-tiba saja meminta pada ayahnya untuk dijodohkan karena merasa jenuh dengan status jomlonya. Maka setelah diamini, dikenalkanlah 3 orang kandidat pilihan sang ayah yang salah satu di antaranya adalah sosok pemuda sekaligus rekan kerjanya di bidang hukum. Namanya  Adibya Lofarsa, S.H. Hingga pada akhirnya, lika-liku pun terjadi di dalam hubungan mereka setelah resmi sepakat untuk saling menerima rencana perjodohan (atau lebih tepat dibilang percomblangan) yang membuat kisah mereka menjadi lebih berwarna. Begitu terang Rofenaa dalam kesempatan wawancara.

Menurut Rofenaa, ide Lofarsa pertama kali muncul dipikirannya saat berkomunikasi melalui pesan elektronik bersama seorang teman yang sama-sama berada di fase romantic hopeless. Dalam perbincangan itu Rofenaa tiba-tiba berpikir untuk minta dijodohkan saja pada orang tuanya. Hal itu yang tak lain dan tak bukan dikarenakan mereka berdua sedang berada di tahap bosan menjomlo. Maka di saat itu juga jiwa penulis seorang Rofenaa bergejolak dan memulai imajinasi  serta merangkai kata demi kata hingga terjadilah peluncuran cerita fiksi dalam bentuk Alternate Universe (AU) di Twitter.

Baca Juga  Rumah Zakat Sumbar Serahkan 100 Paket Bantuan Sembako Untuak Masyarakat Miskin di Tanah Datar

Lofarsa

 

Meskipun tidak mudah, berkat kegigihan dan konsistensi goresan penanya, Lofarsa berhasil menjadi cerita fiksi yang banyak dibicarakan dan disukai di kalangan pecinta AU.

Tidak berselang lama, tepatnya bulan November 2022 AU Lofarsa pun dilamar oleh beberapa penerbit untuk diluncurkan dalam bentuk Novel.  Hingga akhirnya Lofarsa berhasil dipinang dan diterbitkan oleh Cloud Books Publishing dengan perjanjian kontrak selama 5 tahun.

Penulis yang juga sering dipanggil Ebbyy itu menjelaskan bahwa Novel Lofarsa berjumlah 31 BAB, dengan 462 halaman. Naskah novel ini ia selesaikan hanya dalam kurun waktu 2 bulan di sela-sela kesibukan (real life) yang bekerja sambil kuliah dan menyelesaikan proposal skripsi di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat.

Baca Juga  Hadiri Tradisi Ratik Tagak( Ziarah kubur) di jorong kaladi nagari pariangan, Bupati Tanah Datar Memberi Apresiasiti

Semoga penggemar Lofarsa merasa puas dengan versi novel saat ini, dan untuk yang belum pernah membaca Lofarsa mudah-mudahan menyukai kisah Najmi dan Adibya, ungkap Rofenaa menggantungkan harapannya.

Sebagai ucapan terima kasih pada pembaca yang selalu menantikan kehangatan kisah Najmi dan Adibya, saat ini Rofenaa  tengah menyiapkan sequel Lofarsa yang berjudul Das Sein.

podcast Lofarsa

Tidak lupa, Rofenaa mengucapkan terima kasih kepada dirinya sendiri yang sudah bersusah payah dan berjuang hingga berhasil berdiri di tahap yang sejauh ini. Begitu juga kepada semua pihak yang senantiasa memberi dukungan agar ia semangat  dalam menggapai cita-cita. Terkhusus,  kepada pembaca setia Lofarsa yang sudah membuat Mas Adib menjadi karakter terkenal dikalangan pecinta AU, ia pun sangat berterima kasih.

Baca Juga  Rapat Paripurna DPRD Tanah Datar: Mendorong Kinerja Pemerintah Demi Kemajuan Bersama

Sebagai informasi tambahan, goresan pena seorang Rofenaa  yang mampu menggetarkan hati setiap pembacanya ini akan muncul di media online sumbartodaynews.com.

Frans Fradinen

Bagikan

Tinggalkan Balasan