Inovatif, Seorang Dosen Sulap Kulit Pisang Jadi Bahan Makanan
Sumbartodaynews – Lazimnya bagian dari buah pisang yang dikonsumsi adalah isinya, namun apa jadinya jika kulit pisang tersebut di olah dan dijadikan keripik yang renyah. Inovasi ini dikembangkan oleh Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatera Barat yang mengembangkan olahan makanan dari kulit pisang.
Dosen tersebut adalah Revi Ernanda dan Chika Sumbari, mereka mengatakan bahwa kulit pisang adalah bagian dari buah pisang yang selama ini tidak belum dimanfaatkan secara optimal. Selama ini masyarakat membuang kulit pisang begitu saja, jika dimanfaatkan palingan sebagai pakan ternak atau sebagai pupuk organik, kebiasaan ini menjadikan kulit pisang tidak memiliki nilai.
Padahal jika diolah secara baik dan benar kulit pisang bisa menjadi produk makanan yang bergizi, ucap Revi dan Chika yang tergabung dalam tim pengabdian masyarakat UM Sumatera Barat.
Dengan harapan agar kulit pisang dapat dimanfaatkan dan tidak terbuang sia-sia, ide inovatif ini mereka sosialisasikan pada masyarakat dalam betuk pengabdian masyarakat. Tujuannya memberi keterampilan dan pengetahuan tambahan bagi Kelompok Wanita Tani (KWT) Sungai Tabir, Kecamatan Lamposi Tigo Nagari, Kota payakumbuh, tentang bagaimana memanfaatkan kulit pisang hingga bernilai ekonomi.
Dalam kegiatan yang berlangsung selama lebih kurang 2 bulan di Kanagarian Koto Panjang Padang, disambut antusias oleh seluruh anggota kelompok. Karena selama ini pada umumnya masyarakat hanya mengolah pisang menjadi keripik hingga menghasilkan limbah kulit pisang yang sangat banyak. Melalui kegiatan ini masyarakat dapat pengetahuan baru bahwa kulit pisang yang selama ini mereka buang ternyata bisa diolah menjadi keripik kulit pisang yang bernilai ekonomis tinggi.
Revi Ernanda menjelaskan, sebelum diolah kulit pisang terlebih dahulu dihaluskan, selanjutnya diberi tepung dan penyedap rasa, aduk hingga tercampur rata dan menjadi adonan yang padu. Kemudian adonan tersebut dipotong menjadi irisan kerupuk mentah yang dilanjutkan dengan menjemur dibawah sinar matahari. Setelah kering kerupuk siap untuk digoreng, ujarnya.
Harapannya setelah pelatihan ini masyarakat yang tergabung dalam KWT ataupun bukan tidak hanya mengolah keripik dari pisang saja namun juga dari kulit membuat keripik dari kulit pisang. Selain itu juga perlu pelatihan marketing melalui media elektronik dan pelatihan kewirausahaan lainnya, ungkap Revi menyudahi.
(*)
Ikuti grup SUMBARTODAYNEWS untuk mendapatkan berita dan informasi terbaru daerah, nasional, dan internasional.
keren nih, jadi tidak ada yang terbuang