Proyek Main Bagak, Konsultan Serta Dinas Terkait Bungkam Dan Tutup Mata

0

Proyek Main Bagak, Konsultan Serta Dinas Terkait Bungkam Dan Tutup Mata

Agam, Sumbartodaynews – Proyek perbaikan jalan anggaran tahun 2022 di jalan jorong Jambak dan Lambah Kanagarian Sianok, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam yang hingga saat ini tidak kunjung usai, dan masih dalam tahap pengerjaan ternyata dikerjakan asal jadi atau tidak memenuhi standar.

Pengecoran bahu jalan selebar 1 meter di kiri dan kanan jalan dengan ketebelan 15 cm ternyata dikerjakan tidak sesuai dengan standar dan terkesan asal-asalan. Yondri Tanjung, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pemantau Kinerja Aparatur Negara (Penjara) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Sumatera Barat mengatakan diduga ada kongkalingkong dalam proyek ini. Sebab pada saat pengecoran bahu jalan dilaksanakan tidak ada pengawasan dari Dinas Pekerjaan Umum ataupun  Konsultan.

Menurut Yondri Tanjung, pihaknya akan membuat surat tembusan kepada Dinas PUPR Provinsi Sumatera Barat dan Kejaksaan.

“Hal seperti ini tidak bisa dibiarkan berlarut, kita dari LSM Penjara DPD Sumatera Barat akan menyurati Dinas PUPR Provinsi dan Kejaksaan,” ungkap Yondri Tanjung.

Sebelumnya Edi (nama samaran/red) dari unsur masyarakat menyampaikan keluhannya, kepada sumbartodaynews Edi mengatakan  jika sebenarnya proyek ini sudah jatuh tempo sejak tanggal 25 Desember 2022, tetapi pihak PU memberikan keringan dengan memberi penambahan waktu pekerjaan sampai tanggal 15 Januari 2023. Pertanyaan-nya mungkinkah pekerjaan ini dapat selesai tanggal 15 Januari 2023?

Apa karena proyek ini kejar tayang makanya di kerjakan asal jadi, dan tanpa pemadatan lapisan tanah dasar terlebih dahulu. Perlu di ingat jalan ini tidak hanya dilalui oleh pejalan kaki tapi juga dilalui oleh mobil dan kendaraan lainnya, kira-kira apa jadinya jika tanah gembur di cor tanpa dipadatkan terlebih dahulu? Kata Edi penuh tanda tanya.

Disisi lain Rozi dari PT. Karya Minang Konstruksi selaku kontraktor pelaksana saat dihubungi punggawa Sumbartodaynews menjawab dengan nada tinggi, “Apo jo lai pak? Kata Rozi dengan nada suara tidak senang.

Mendengar ungkapan tersebut punggawa Sumbartodaynews tetap tenang sembari berkata, “Santai saja pak, jangan dengan nada tinggi, saya hanya ingin menanyakan kenapa bahu jalan tersebut tidak dipadatkan dengan stamper? (Stamper adalah alat pemadat)

Rozi menjawab kalau bapak ingin di stamper saya stamper, jawab Rozi singkat.

Meskipun sudah berkata demikian, dari pemantauan dilapangan omongan Rozi hanyalah bualan belaka, tidak terlihat proses pemadatan tanah sebelum pengecoran bahu jalan dilakukan.

Disini peran pengawas sangatlah penting dan perlu dipertanyakan mengingat tahap pemadatan menjadi salah satu hal penting untuk menjadikan tanah semakin kuat. Pemadatan dilakukan untuk mendorong partikel tanah jadi semakin padat, kuat, dan memiliki daya dukung yang baik.

Hingga berita ini diturunkan, Taufik dari CV. Jasa Reka Mandiri Konsultant tidak pernah mengangkat telfon maupun membalas surat elektronik dari punggawa sumbartodaynews. Begitu juga dengan Gani dari dinas terkait yang juga ikut-ikutan bungkam dan menutup mata terhadap peristiwa ini, sungguh mengherankan, ada apa?

Anasril

Bagikan

Tinggalkan Balasan