Singkong Meledak, Jajanan dari Bahan Tradisional dengan Rasa Modern
Padang Panjang, Sumbartodaynews, – Singkong Meledak, Jajanan dari Bahan Tradisional dengan Rasa Modern. PASAR Kuliner (Paskul) Kota Padang Panjang merupakan salah satu lokasi yang tepat untuk berburu berbagai ragam jenis kuliner. Di sana, terdapat berbagai jenis makanan yang cukup menggugah selera. Mulai dari makanan berat, makanan ringan, cemilan, minuman dan makanan lainnya.
Pengunjung yang datang ke Paskul bukan warga kota saja, tetapi juga wisatawan luar daerah yang melakukan perjalanan ke Sumatera Barat dan singgah di Padang Panjang demi memuaskan selera kuliner mereka.
Datang ke Padang Panjang, rasanya belum lengkap jika belum berkunjung dan menikmati kuliner di Paskul. Apalagi sejak November 2020 lalu, bertambah satu lagi pilihan makanan yang lagi hits dan hingga kini diburu banyak orang; Singkong Meledak. Singkong atau ubi kayu dikenal sebagai makanan tradisional. Namun pengolahan sajian Singkong Meledak, cukup unik dan sangat berbeda dengan olahan singkong biasa.
Singkong Meledak adalah makanan yang sudah rilis sejak tahun 1999. Ide ini berawal lantaran singkong dianggap makanan kuno dan sudah ketinggalan zaman sehingga peminatnya sangat sedikit dibanding makanan kekinian.
Awalnya, Singkong Meledak hanya diperkenalkan di bazar-bazar. Dan berjualan ke berbagai tempat dan daerah yang dikenal dengan sebutan “Manggaleh Babelok”. Hingga akhirnya, sekarang memiliki lapak tetap di beberapa tempat. Seperti di Padang, Koto Baru, Sungai Pua, Lapangan Kantin Bukittinggi dan Paskul Padang Panjang.
Nama Singkong Meledak terinspirasi dari bentuk singkong ketika dalam penggorengan, yang merekah atau seolah meledak. Singkong Meledak diolah dari singkong atau ubi kayu pilihan dengan bumbu dan resep rahasia agar tercipta rasa singkong yang lembut dan empuk setelah digoreng. Olahan singkong ini, diproses dua kali penggorengan. Sehingga, menghasilkan tekstur yang lembut dan empuk di mulut saat dinikmati.
Makanan berbahan dasar singkong ini memiliki cita rasa yang unik dan empuk. Hasil kolaborasi dari makanan tradisional ubi kayu dengan cita rasa modern seperti diberi saos sambal, mayones dan dua varian bumbu Antaka Rasa Balado dan BBQ. Harga per porsinya bisa kita dapatkan hanya dengan Rp 10.000 saja. Harga ini berlaku untuk Singkong Meledak original dan yang memiliki toping saos sambal dan mayones.
Singkong Meledak melayani pembeli dari pukul 16.30-24.00 WIB di Paskul. Khusus hari Ahad, mobil stand Singkong Meledak bisa dijumpai di GOR Bancahlaweh dari jam 07.00-10.00 WIB.
Di Paskul terdapat dua lapak Singkong Meledak. Satu menggunakan mobil yang telah disulap lengkap dengan tempat penggorengan sekaligus tempat berjualan. Lapak kedua menggunakan tenda yang telah disediakan Pemko Padang Panjang.
“Ownernya bernama Aswandi, berasal dari Koto Baru,” ucap Zikra, karyawan Singkong Meledak saat berbincang-bincang dengan Kominfo.
Zikra mengaku penjualan Singkong Meledak memiliki progres yang cukup baik. Setiap harinya bisa menghabiskan sekitar 13 keranjang atau kurang lebih 100 kg singkong. Penjualan perhari bisa mencapai Rp 2 juta. Mereka juga menjual singkong mentah seharga Rp 15.000/kg. Jika dihitung-hitung, omzet perbulan bisa mencapai Rp 60juta. Itu baru pendapatan di Paskul, belum dari lapak di tempat lainnya.
“Harapannya, semoga Singkong Meledak semakin sukses ke depannya dan bisa mengembangkan cita rasa dan versi yang berbeda lagi,” tutup Zikra.
#Yus/hms