Tikus Menyerang Petaniku Malang 
Sawah masyarakat yang gagal panen akibat digerogoti tikus

Sumbartodaynews – Sungguh malang nasib yang dialami petani di kecamatan Tilatang Kamang dan Kamang Magek, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat. Pasalnya sudah beberapakali mereka gagal panen akibat tikus menyerang puluhan hektar sawah milik petani.

Seorang petani yang akrab disapa Pak Angah menuturkan untuk satu kali musim tanam dia harus keluar modal jutaan rupiah, hal ini diperparah oleh tingginya harga pupuk yang kian menjulang. Namun apa hendak dikata inilah yang kami rasakan saat ini ucapnya sembari menggulung rokok nipah dengan pandangan mata yang berkaca kaca.

Kami hidup dari bertani, harapan kami satu-satunya ialah hasil dari menjual padi setelah panen, kata Sutan Mantari ditempat terpisah.

Uang yang didapat dari hasil menjual padi tersebut kami gunakan untuk membeli kebutuhan hidup yang lain. Saat ini jangankan untuk kebutuhan lain, beras untuk di masak saja sudah kurang, keluhnya.

Dilain pihak seorang petani yang enggan menyebutkan namanya mengatakan bahwa hama tikus ini sungguh sangat berbahaya. Menurutnya seorang ahli pernah mengatakan bahwa satu ekor tikus bisa berkembang biak menjadi lebih seribu ekor hanya dalam kurun waktu satu tahun.

Melihat dari parahnya tingkat kerusakan yang ditimbulkan, tikus jauh lebih berbahaya dari pada babi. Dia mengajak agar masyarakat saling bergandengan tangan turun kesawah dalam memberantas hama yang sangat meresahkan ini.

Eti bersama beberapa tim penyuluh dari UPT. BP4K2P Kamang Magek pada Senin, (24/10) lalu mengatakan sudah menurunkan brigade bantuan berupa belerang untuk membasmi hama ini. Selain itu juga dilakukan peminjaman alat soldier petrasium untuk racun tikus.

Upaya tersebut sudah dilakukan di tiga lokasi berbeda,  aia tabik di Kamang Mudiak, Jorong Pulau di Magek yang baru saja kita lakukan pada hari Minggu kemarin dengan hasil yang cukup memuaskan, ungkapnya.

Kita himbau kepada seluruh petani supaya berburu tikus secara berkelanjutan hingga tuntas, hal ini disebabkan oleh proses berkembang biak tikus yang sangat cepat.  Hama tikus ini suka bersarang di sawah yang gagal panen dan dibiarkan begitu saja serta di rumpun  munggu. Selain membasmi hama tikus kami juga mengimbau petani untuk menanam padi secara serentak, tuturnya mengakhiri.

Ditempat terpisah Amir Faisal Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pemantau Kinerja Aparatur Negara (Penjara) DPC Agam menghimbau Andri Warman selaku Bupati Kabupaten Agam untuk menginstruksi jajarannya dalam upaya pemberantasan hama yang meresahkan ini, agar penderitaan yang dirasakan petani cepat terselesaikan.

Faisal

Ayo bergabung di Grup SUMBARTODAYNEWS untuk mendapatkan informasi terbaru.

Bagikan

Tinggalkan Balasan