Stok Bibit IB Sapi Masih Cukup, Pelayanan Tetap Berjalan Normal

0

 

 

Tanah Datar, Sumbartodaynews-Menyikapi beberapa isu di masyarakat khususnya kelompok peternak sapi terkait bibit Inseminasi Buatan (IB) yang saat ini mulai susah di dapatkan oleh kelompok peternak sapi tersebut, Sri Mulyani,S.P.M,Si selaku Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tanah Datar menjelaskan pada sesi wawancara, Kamis (25/4) bahwa sebenarnya bibit IB masih ada untuk kebutuhan pelayanan kelompok ternak di Kabupaten Tanah Datar. Yang menipis itu adalah N2 (Nitrogen) cairnya, wadah untuk membawa bibit IB tersebut.

“Dalam rangka swasembada daging sapi, Kementerian Pertanian melalui Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, melahirken sebuah program yang namanya Sikomandan yaitu Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri yang di luncurkan pada tahun 2020, bentuk reel program ini adalah pelaksanaan inseminasi buatan gratis. Artinya melalui penambahan inseminasi buatan ini dapat meningkatkan populasi ternak yang nanti akhirnya dapat juga meningkatkan populasi daging, karena ini program nasional makanya pemerintah pusat sejak tahun 2020 itu dengan program Sikomandan, pemerintah memberikan bantuan baik itu N2 cairnya, bibitnya, sarana lainnya juga termasuk plastik glove, plastik Sid termasuk operasional bagi petugas IBnya,” papar Sri Mulyani.

“Bahkan sejak tahun 2016 inseminasi buatan juga sudah menjadi program nasional dengan nama Upsus Siwab (Upaya khusus Sapi Indukan Wajib Bunting) makanya pemberian IB kepada masyarakat program ini gratis. Nah…masuk ke substansinya, karena itu sudah di alokasikan dari APBN makanya pemerintah kabupaten kota tidak menganggarkannya lagi, tiba-tiba di tahun 2024 tanpa aba-aba pemerintah pusat menghentikan itu. Menghentikan bantuan N2 cair (nitrogen) dan sarana prasarana untuk IB (Inseminasi Buatan). Untungnya, Pemda Tanah Datar sudah ada mengalokasikan dari APBD untuk satu triwulan karena di khawatirkan kebiasaannya APBN itu suka telat, jadi kita sudah antisipasi menganggarkan untuk satu triwulan dengan harapan triwulan kedua sudah cair, taunya ada informasi bahwa dana Sikomandan ini nggak ada lagi karena menteri yang baru kebijakannya lain lagi, lebih ke arah produksi Pajale (Padi Jagung Kedelai) sehingga terjadilah recovusing di kementerian itu, di alihkan dan di potong,” lanjutnya.

Baca Juga  1 Orang Pelaku Penyalahgunaan Narkoba Kembali di Amankan Sat Res Tanah Datar

Namun, tiga bulan ini Alhamdulillah kita masih adalah nitrogen cair itu. Untuk bulan depan kita sudah minta ke provinsi dan di beri satu bulan kedepannya lagi.

“Kalau untuk bibit itu tidak ada kendala, di katakan bibit itu kosong, itu tidak benar. Bibit itu masih banyak, ada sekitar 4000 an lebih, kalau N2 cairnya pun masih ada tapi menipis, bukan kosong seperti isu yang terjadi di masyarakat. Sampai bulan depan pun masih ada. Jadi sehubungan dengan masalah tersebut, kita juga naikkan telaah staf, karena ada dasar dari surat provinsi yang mengatakan bahwa N2 cair itu kurang sehingga kabupaten kota harus menganggarkannya. Surat dari provinsi tertanggal 6 februari 2024, kita baru mengolahnya sesudah surat ini muncul. Kita menaikkan tanggal 1 Maret 2024. Namun, kita harus sesuaikan dengan regulasinya. Untuk penambahan anggaran itu tidak bisa di triwulan dua dan tiga, yang bisa di lakukan yaitu pergeseran anggaran. Artinya dalam waktu dekat ini untuk penanganan permasalahan N2 cair ini kita akan melakukan pergeseran dari anggaran yang ada, nanti di triwulan ke empat baru kita melakukan penambahan anggaran di perubahan anggaran,” ujar Kadis Pertanian tersebut.

Baca Juga  Lagi, Sat Narkoba Amankan Terduga Pelaku Penyalahgunaan Narkoba

“Artinya, bibit IB yang di katakan itu kurang atau tidak ada, salah. Bibit masih banyak. Informasi ini aja sudah salah, proses IB sampai bulan ini saja sudah berjalan dan masih normal kok. Untuk N2 cairnya pun sudah ada bantuan untuk satu bulan kedepan dari provinsi. Kita tidak tinggal diam dengan kondisi seperti ini, cuman dalam hal penganggaran ada regulasi yang harus kita patuhi, Insyaallah untuk sampai akhir tahun stok pelayanan kita cukup kok,” pungkas Sri Mulyani.

Menambahkan, Roki Martarika, Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan menjelaskan juga bahwa terkait bibit IB sapi untuk Kabupaten Tanah Datar stoknya cukup.

“Untuk kabupaten Tanah Datar saat ini ada sekitar 4000 lebih bibit IB tersebut, dengan 1000 tersebar di 14 kecamatan dan 3000 stok di Kabupaten. Ada yang mendapatkannya berbentuk kelompok, ada juga yang personal. Dari Januari hingga saat ini sudah ada sekitar 600 lebih bibit IB yang sudah di butuhkan oleh kelompok ternak sapi, dan kita kemaren memang terkendala di nitrogen cairnya. Nitrogen cair itu sarana untuk membawa bibit ke lapangan, karena menipis makanya kita minta bantuan Pemprov Sumbar untuk satu bulan kedepannya. Karena sebelumnya sudah di anggarkan dari pemerintah pusat untuk bibit dan nitrogen cairnya, Artinya, selain di pergeseran dan di anggaran perubahan, untuk sementara stok kita semuanya berjalan normal,” kata Roki. (El)

Baca Juga  Bupati Eka Putra Hadiri Halal Bihalal Bersama IKLB IX Koto

Bagikan

Tinggalkan Balasan