Gila! Jepang Buang Limbah Radioaktif ke Samudera Pasifik

0

Jepang Buang Limbah Radioaktif ke Samudera Pasifik

Sumbartodaynews  – Jepang telah memulai proses melepaskan air limbah radioaktif yang telah diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima yang rusak ke Samudera Pasifik, tetapi langkah ini tidak berlangsung tanpa kontroversi. Cina dengan tegas memprotes tindakan ini, menyebutnya sebagai tindakan “egois dan tidak bertanggung jawab”.

Proses pelepasan ini disetujui oleh pemerintah Jepang dua tahun yang lalu dan mendapat persetujuan dari pengawas nuklir PBB bulan lalu. Ini merupakan langkah penting dalam upaya menonaktifkan pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi yang telah rusak parah akibat gempa dan tsunami pada Maret 2011.

Tokyo Electric Power (Tepco), operator pembangkit listrik, melaporkan bahwa pelepasan air limbah dimulai pada pukul 13.03 waktu setempat dan belum terdeteksi masalah pada fasilitas di sekitarnya.

Namun, Cina secara tegas menolak langkah ini dan menyatakan bahwa pemerintah Jepang belum membuktikan keamanan proses pelepasan tersebut.

Kementerian Luar Negeri Cina mengeluarkan pernyataan yang menyatakan, “Pihak Jepang tidak boleh menyebabkan kerugian sekunder terhadap masyarakat lokal dan bahkan dunia karena kepentingan egoisnya sendiri.”

Tokyo, sementara itu, membalas kritik dari Cina dengan mengatakan bahwa pelepasan air tersebut telah diuji dan dianggap aman. Mereka menunjuk pada penilaian Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang menyatakan bahwa dampaknya terhadap manusia dan lingkungan “dapat diabaikan”.

Pembangkit listrik Fukushima Daiichi hancur akibat bencana gempa dan tsunami pada 2011, menyebabkan kerusakan serius pada reaktornya. Proses pelepasan air limbah ini telah memunculkan kekhawatiran di kalangan negara-negara di kawasan ini. Beberapa negara seperti Hong Kong dan Makau bahkan memberlakukan larangan impor produk perikanan dan makanan laut dari beberapa wilayah Jepang, termasuk Tokyo dan Fukushima.

Jepang berusaha menjelaskan bahwa air yang dilepaskan telah diolah dan mengandung kadar tritium yang jauh di bawah batas yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia.

Proses pelepasan air limbah ini diperkirakan akan berlangsung selama sekitar 30 tahun. Meskipun ada protes di Jepang dan Korea Selatan, pemerintah Korea Selatan menyatakan bahwa penilaian ilmiah dan teknis tidak menunjukkan adanya masalah dalam proses ini. Protes juga dilakukan di depan markas Tepco di Tokyo oleh kelompok masyarakat sipil yang mengkhawatirkan dampak jangka panjang dari pembuangan air limbah tersebut.

(*)

Klik Disini Untuk Bergabung Bersama Fanpage SUMBARTODAYNEWS Agar Tidak Ketinggalan Berita Dan Informasi Terbaru Daerah, Nasional, Dan Internasional.

Klik Disini Untuk Mengikuti Grup SUMBARTODAYNEWS Untuk Selalu Update Berita Dan Informasi Terbaru Daerah, Nasional, Dan Internasional

Klik Disini Untuk Mengikuti Twitter SUMBARTODAYNEWS Untuk Mendapatkan Berita Dan Informasi Terbaru Daerah, Nasional, Dan Internasional

Bagikan

Tinggalkan Balasan